DINAMIKA PSIKOLOGI
REMAJA

Disusun oleh :
Rizkyka Nuraini
NIM : 15140029
PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI
YOGYAKARTA
2015/2016
A. Latar Belakang
Menurut
Santrock bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa
perkembangan transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa yang mencakup
perubahan biologis, kognitif, sosial emosional. Sedangkan menurut Rumini dan Sundari
(2004) remaja adalah peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa yang
mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Masa remaja
adalah masa datangnya pubertas 11-14 tahun sampai usia sekitar 18 tahun yang merupakan masa transisi dari kanak-kanak ke
dewasa. Masa ini hampir
selalu merupakan masa-masa sulit bagi remaja maupun orang tuanya. Masa
perkembangan itu merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam
rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil di tuntaskan akan membawa
kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya, sementara
apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidak bahagiaan pada diri individu yang bersangkutan,
menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menyelesaikan
tugas-tugas berikutnya (Monks, 2003).
Permasalahan
yang sering muncul sering kali disebabkan ketidaktahuan para orang tua dan
pendidik tentang berbagai tuntutan psikologi ini, sehingga perilaku mereka
seringkali tidak mampu mengarahkan remaja menuju perkembangan mereka. Bahkan
tidak jarang orang tua dan pendidik mengambil sikap yang tidak sejalan dari yang seharusnya diharapkan, sehingga semakin mengacaukan
perkembangan diri para remaja tersebut. Dengan demikian di harapkan para orang
tua dan pendidik dapat memberikan motivasi yang tepat untuk mendorong remaja menuju
pada kepenuhan dirinya
(Stice dan Whitenton, 2002).
(Stice dan Whitenton, 2002).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari remaja?
2. Apa saja ciri-ciri pada remaja?
3. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan
remaja?
4. Apa
saja perubahan fisik dan pisikologis
pada masa remaja?
5. Apa
saja tugas – tugas perkembangan pada masa remaja?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari remaja.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri pada remaja.
3.
Untuk mengetahui Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja.
4.
Untuk mengetahui perubahan fisik dan
pisikologis pada masa remaja.
5.
Untuk mengetahui tugas – tugas perkembangan pada masa remaja.
1. PENGERTIAN REMAJA
Perkembangan Psikologi Remaja
1. Siapa Remaja itu?.
Remaja adalah waktu manusia berumur
belasan tahun.
Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi
tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari
anak-anak menuju dewasa..
Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat,
pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan
perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan
pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian
kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak,
dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga. Dilihat dari bahasa inggris "teenager", remaja artinya yakni manusia berusia belasan tahun.Dimana usia tersebut merupakan perkembangan untuk menjadi dewasa. Oleh sebab itu orang tua dan pendidik sebagai bagian masyarakat yang lebih berpengalaman memiliki peranan penting dalam membantu perkembangan remaja menuju kedewasaan. Remaja juga berasal dari kata latin "adolensence" yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja memiliki tempat di antara anak-anak dan orang tua karena sudah tidak termasuk golongan anak tetapi belum juga berada dalam golongan dewasa atau tua.
Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa
yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu
11– 13 tahun = masa remaja awal
14 – 17 tahun = masa remaja pertengahan,
18 – 20 tahun = masa remaja akhir.
Tetapi
Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu
masa
pra-remaja = 10 – 12 tahun,
masa remaja awal = 12 – 15 tahun,
masa remaja pertengahan = 15 – 18 tahun,
masa remaja akhir = 18 – 21
2. Ciri-ciri atau Karakteristik
Psikologi Remaja
Ciri-ciri Remaja adalah sebagai
berikut:
1. Pemekaran diri sendiri (extension of
the self)
Ditandai dengan
kemampuan seorang untuk
menganggap orang atau hal lain sebagai bagian dari diri sendiri juga. Perasaan egoisme (mementingkan diri sendiri)
berkurang sebaliknya tumbuh perasaan ikut memiliki, salah satu tanda yang khas adalah tumbuhnya
kemampuan untuk mencintai orang lain dan alam sekitarnya. Kemampuan untuk bertenggang rasa dengan orang
yang dicintainya untuk ikut merasakan penderitaan yang dialami oleh orang yang dicintainya, ciri lain
adalah berkembangnya ego ideal berupa cita-cita, idola dan sebagainya yang menggambarkan wujud ego (diri
sendiri) di masa depan (Hurlock, 2002).
2. Kemampuan untuk melihat diri sendiri
secara obyektif (self objectivication)
Ditandai dengan
kemampuan untuk mempunyai wawasan tentang diri sendiri (self insight) dan kemampuan untuk menangkap humor (sense
of humor) termasuk yang menjadikan dirinya sendiri sebagai sasaran. Dia tidak marah jika dikritik
pada saaat-saat yang yang diperlukan ia dapat melepaskan diri dari dirinya sendiri dan meninjau dirinya
sendiri sebagai orang luar (Hurlock, 2002).
3. Memiliki
falsafah hidup tertentu (unifying
philosophy of life)
Hal itu dapat dilakukan tanpa
perlu merumuskannnya dan mengucapkankannya dalam kata-kata. Ia tahu kedudukannnya dalam masyarakat ia paham bagaimana seharusnya ia bertingkah laku orang seperti ini tidak lagi mudah terpengaruh dan
pendapatnya serta sikap sikapnya cukup jelas dan
tegas (Chaplin, 2004).
a. Perkembangan Fisik Psikologi Remaja
Fase remaja adalah periode kehidupan
manusia yang sangat strategis, penting dan berdampak luas bagi perkembangan
berikutnya. Pada remaja awal, pertumbuhan fisiknya sangat pesat tetapi
tidak proporsional, misalnya pada hidung, tangan, dan kaki. Pada remaja
akhir,proporsi tubuh mencapai ukuran tubuh orang dewasa dalam semua bagiannya. Berkaitan
dengan perkembangan fisik ini, perkembangan terpenting adalah aspek seksualitas
ini dapat dipilah menjadi dua bagian, yakni :
1) Ciri-ciri Seks Primer
Perkembangan psikologi remaja pria
mengalami pertumbuhan pesat pada organ testis, pembuluh yang memproduksi sperma
dan kelenjar prostat. Kematangan organ-organ seksualitas ini memungkinkan
remaja pria, sekitar usia 14 – 15 tahun, mengalami “mimpi basah”, keluar
sperma. Pada remaja wanita, terjadi pertumbuhan cepat pada organ rahim dan
ovarium yang memproduksi ovum (sel telur) dan hormon untuk kehamilan. Akibatnya
terjadilah siklus “menarche” (menstruasi pertama). Siklus awal
menstruasi sering diiringi dengan sakit kepala, sakit pinggang, kelelahan,
depresi, dan mudah tersinggung. Psikologi remaja
Perkembangan psikologi remaja pada
seksualitas sekunder adalah pertumbuhan yang melengkapi kematangan individu
sehingga tampak sebagai lelaki atau perempuan. Remaja pria mengalami
pertumbuhan bulu-bulu pada kumis, jambang, janggut, tangan, kaki, ketiak, dan
kelaminnya. Pada pria telah tumbuh jakun dan suara remaja pria berubah menjadi
parau dan rendah. Kulit berubah menjadi kasar. Pada remaja wanita juga
mengalami pertumbuhan bulu-bulu secara lebih terbatas, yakni pada ketiak dan
kelamin. Pertumbuhan juga terjadi pada kelenjar yang bakal memproduksi air susu
di buah dada, serta pertumbuhan pada pinggul sehingga menjadi wanita dewasa
secara proporsional.
b. Perkembangan Kognitif Psikologi Remaja
Pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan
pada usia 12–20 thn secara fungsional, perkembangan kognitif (kemampuan
berfikir) remaja dapat digambarkan sebagai berikut
a. Secara intelektual remaja
mulai dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak
b. Berfungsinya kegiatan
kognitif tingkat tinggi yaitu membuat rencana, strategi, membuat
keputusan-keputusan, serta memecahkan masalah
c. Sudah mampu menggunakan
abstraksi-abstraksi, membedakan yang konkrit dengan yang abstrak
d. Munculnya kemampuan nalar
secara ilmiah, belajar menguji hipotesis
e. Memikirkan masa depan,
perencanaan, dan mengeksplorasi alternatif untuk mencapainya psikologi remaja
f. Mulai menyadari proses
berfikir efisien dan belajar berinstropeksi
g. Wawasan berfikirnya semakin
meluas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, dan identitas (jati diri)
c. Perkembangan Emosi
Psikologi
RemajaRemaja mengalami puncak
emosionalitasnya, perkembangan emosi tingkat tinggi. Perkembangan
emosi remaja awal menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang kuat, emosinya
bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih, dan
murung). Sedangkan remaja akhir sudah mulai mampu mengendalikannya. Remaja yangberkembang di lingkungan yang kurang kondusif,
kematangan emosionalnyaterhambat. Sehingga sering mengalami akibat negatif
berupa tingkah laku “salah suai”, misalnya :
1) Agresif : melawan, keras
kepala, berkelahi, suka menggangu dan lain-lainnya
2) Lari dari kenyataan (regresif)
: suka melamun, pendiam, senang menyendiri, mengkonsumsi obat penenang, minuman
keras, atau obat terlarang
Sedangkan remaja yang tinggal di
lingkungan yang kondusif dan harmonis dapat membantu kematangan emosi remaja
menjadi :
1) Adekuasi (ketepatan) emosi :
cinta, kasih sayang, simpati, altruis (senang menolong), respek (sikap hormat
dan menghormati orang lain), ramah, dan lain-lainnya
2) Mengendalikan emosi : tidak
mudah tersinggung, tidak agresif, wajar, optimistik, tidak meledak-ledak,
menghadapi kegagalan secara sehat dan bijak
d. Pekembangan Moral Psikologi Remaja
Remaja sudah
mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar kepuasan fisik saja, tetapi
meningkat pada tatanan psikologis (rasa diterima, dihargai, dan penilaian
positif dari orang lain). psikologi remaja
e. Perkembangan Sosial Psikologi Remaja
Remaja telah
mengalami perkembangan kemampuan untuk memahami orang lain (social
cognition) dan menjalin persahabatan. Remaja memilih teman yang memiliki
sifat dan kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya, misalnya sama
hobi, minat, sikap, nilai-nilai, dan kepribadiannya.
Perkembangan sikap yang cukup rawan pada remaja adalah sikap comformity
yaitu kecenderungan untuk menyerah dan mengikuti bagaimana teman sebayanya
berbuat. Misalnya dalam hal pendapat, pikiran, nilai-nilai, gaya hidup,
kebiasaan, kegemaran, keinginan, dan lain-lainnya.
f. Perkembangan Kepribadian Psikologi Remaja
Psikologi remaja. Isu sentral pada remaja adalah masa berkembangnya identitas diri
(jati diri) yang bakal menjadi dasar bagi masa dewasa. Remaja mulai sibuk dan
heboh dengan problem “siapa saya?” (Who am I ?). Terkait dengan hal
tersebut remaja juga risau mencari idola-idola dalam hidupnya yang dijadikan
tokoh panutan dan kebanggaan. Faktor-faktor penting dalam perkembangan
integritas pribadi remaja (psikologi remaja) adalah :
1) Pertumbuhan fisik semakin
dewasa, membawa konsekuensi untuk berperilaku dewasa pula
2) Kematangan seksual
berimplikasi kepada dorongan dan emosi-emosi baru
3) Munculnya kesadaran terhadap
diri dan mengevaluasi kembali obsesi dan cita-citanya
4) Kebutuhan interaksi dan persahabatan lebih luas dengan
teman sejenis dan lawan jenis
5) Munculnya konflik-konflik
sebagai akibat masa transisi dari masa anak menuju dewasa. Remaja akhir sudah
mulai dapat memahami, mengarahkan, mengembangkan, dan memelihara identitas diri
Tindakan antisipasi remaja akhir adalah:
1) Berusaha bersikap hati-hati
dalam berperilaku dan menyikapi kelebihan dirinya
2) Mengkaji tujuan dan keputusan
untuk menjadi model manusia yang diidamkan
3) Memperhatikan etika
masyarakat, kehendak orang tua, dan sikap teman-temannya
4) Mengembangkan sikap-sikap
pribadinya
g. Perkembangan Kesadaran Beragama
Iman dan hati adalah penentu perilaku dan
perbuatan seseorang. Bagaimana perkembangan spiritual ini terjadi pada psikologi
remaja? Sesuai dengan perkembangannya kemampuan kritis psikologi remaja
hingga menyoroti nilai-nilai agama dengan cermat. Mereka mulai membawa
nilai-nilai agama ke dalam kalbu dan kehidupannya. Tetapi mereka juga mengamati
secara kritis kepincangan-kepincangan di masyarakat yang gaya hidupnya kurang
memedulikan nilai agama, bersifat munafik, tidak jujur, dan perilaku amoral
lainnya. Di sinilah idealisme keimanan dan spiritual remaja mengalami
benturan-benturan dan ujian.
3. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Remaja
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja
adalah sebagai berikut:
1. Faktor Pribadi
Setiap anak berkepribadian khusus. Keadaan khusus pada anak bisa menjadi sumber munculnya
berbagai perilaku menyimpang. Keadaan khusus ini adalah keadaan konstitusi,
potensi, bakat, atau sifat dasar pada anak yang kemudian melalui proses
perkembangan, kematangan, atau perangsangan dari lingkungan, menjadi aktual,
muncul, atau berfungsi (Lester, 2004).
Sehubungan
dengan masalah pelajaran ini, perasaan-perasaan tertekan dan beban yang tidak
sanggup dihadapi juga dapat timbul karena berbagai hal
yang lain seperti berikut ini:
a.Tuntutan dari pihak orang tua terhadap
prestasi anak yang sebenarnya melebihi kemampuan dasar yang dimiliki anak.
b.Tuntutan terhadap anak agar ia bisa memperlihatkan
prestasi-prestasi seperti yang diharapkan orang tua.
C.Tekanan dari orang tua agar anak
mengikuti berbagai kegiatan, baik yang berhubungan dengan pelajaran-pelajaran
sekolah maupun kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan pengembangan
bakat dan minat.
d. Kekecewaan pada anak karena tidak
berhasil memasuki sekolah atau jurusan yang dikehendaki dan yang tidak
dinetralisasikan dengan baik oleh orang tua.
2. Faktor Keluarga
Keluarga adalah unit sosial yang paling kecil dalam masyarakat. Lingkungan keluarga berperan besar
karena merekalah yang langsung atau tidak langsung terus-menerus berhubungan dengan
anak, memberikan perangsangan (stimulasi) melalui berbagai corak komunikasi
antara orang tua dengan anak (Prawirosudirjo,
2003).
3. Lingkungan
Sosial dan Dinamika Perubahannya
Lingkungan sosial dengan berbagai ciri khusus yang menyertainya memegang
peranan besar terhadap munculnya corak dan gambaran kepribadian pada anak.
Lingkungan
pergaulan anak adalah sesuatu yang harus dimasuki karena di lingkungan tersebut
seorang anak bisa terpengaruh ciri kepribadiannya, tentunya diharapkan
terpengaruh oleh hal-hal yang baik. Di samping itu, lingkungan pergaulan adalah sesuatu kebutuhan dalam
pengembangan diri untuk hidup bermasyarakat. Karena itu, lingkungan sosial sewajarnya menjadi
perhatian kita semua, agar bisa menjadi lingkungan yang baik, yang bisa meredam
dorongan-dorongan negatif atau patologis pada anak maupun remaja (Santrock, 2002).
4. Tugas-tugas Perkembangan pada Masa Remaja
Menurut Hurlock (Dalam Ali, 2002),
tugas-tugas perkembangan masa remaja, yaitu:
1. Mampu menerima keadaan
fisiknya
2. Mampu
menerima dan memahami peran seks usia dewasa
3. Mampu membina hubungan baik dengan anggota
kelompok yang berlainan jenis
4. Mencapai kemandirian emosional
5. Mencapai
kemandirian ekonomi
6. Mengembangkan konsep dan keterampilan
intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota
masyarakat
7. Memahami
dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua
8. Mengembangkan
perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa
9. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan
10. Memahami dan mempersiapkan berbagai
tanggung jawab kehidupan keluarga
KESIMPULAN
Masa remaja adalah masa datangnya
pubertas 11-14 tahun sampai usia sekitar 18 tahun yang merupakan masa transisi dari kanak-kanak ke dewasa. Masa ini hampir selalu merupakan
masa-masa sulit bagi remaja maupun orang tuanya. Masa perkembangan itu
merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan
individu, yang apabila
tugas itu dapat berhasil di tuntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan
dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya, sementara apabila gagal, maka akan
menyebabkan ketidak bahagiaan pada
diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan
kesulitan-kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas berikutnya.
2. Ciri-ciri atau Karakteristik
Psikologi Remaja
Ciri-ciri Remaja adalah sebagai
berikut:
1. Pemekaran diri sendiri (extension of
the self)
2. Kemampuan untuk melihat diri sendiri
secara obyektif (self objectivication)
3. Memiliki
falsafah hidup tertentu (unifying
philosophy of life)
Faktor – faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Remaja
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja
adalah sebagai berikut:
1. Faktor Pribadi
2. Faktor Keluarga
3. Lingkungan Sosial dan
Dinamika Perubahannya
Tugas-tugas Perkembangan pada Masa Remaja
Menurut Hurlock (Dalam Ali, 2002), tugas-tugas perkembangan
masa remaja, yaitu:
1. Mampu menerima keadaan fisiknya
2. Mampu menerima dan memahami peran seks usia
dewasa
3. Mampu
membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis
4. Mencapai
kemandirian emosional
5. Mencapai kemandirian ekonomi
6. Mengembangkan
konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan
peran sebagai anggota masyarakat
7. Memahami dan menginternalisasikan
nilai-nilai orang dewasa dan orang tua
8. Mengembangkan perilaku tanggung
jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa
9. Mempersiapkan diri untuk
memasuki perkawinan
10. Memahami dan mempersiapkan berbagai
tanggung jawab kehidupan keluarga
DAFTAR PUSTAKA
2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar